DoeniaSehat : Salah satu pakar gizi medis yang tergabung dalam Happy Tummy Council, Dr dr Saptawati Bardosono, MSc, mengatakan, anak-anak yang tidak memiliki atau kurang mendapatkan jumlah bakteri baik di dalam tubuhnya, biasanya akan mengalami alergi.
Anak yang mengalami alergi, lanjut Saptawati, bukan sekadar ditentukan oleh faktor genetika atau keturunan saja, tapi juga kemungkinan besar dapat disebabkan oleh lahir dengan cara bedah caesar atau anak kurang konsumsi ASI setelah dilahirkan.
“Memang ada hal-hal tertentu dengan alasan medis yang membuat seorang ibu tak bisa melahirkan normal dan tak dapat memberikan ASI secara maksimal kepada bayinya.”
Namun di sisi lain, kata Saptawati, ASI mengandung bakteri baik atau probiotik jenis L reuteri , yang berdasarkan sejumlah penelitian terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan mendukung kesehatan saluran cerna si kecil.
“Dengan saluran cerna yang sehat, anak akan mampu menyerap gizi dengan baik dan memiliki tumbuh kembang yang optimal.” Lantas, bagaimana jika si kecil sudah tumbuh lebih besar, sementara saat bayi anak kurang konsumsi ASI yang mengandung banyak bakteri baik untuk tubuh?
Pada anak usia lebih dari 2 tahun yang telah lepas mendapatkan ASI, lanjut Saptawati, dapat tetap mendapatkan sumber bakteri baik untuk menyehatkan saluran cernanya. Di antaranya dengan mengonsumi minuman probiotik yang mengandung bakteri baik untuk tubuh.
“Anak di atas dua tahun sudah boleh mengonsumsi minuman probiotik yang ada di pasaran. Fungsinya tetap sama, untuk menambahkan bakteri-bakteri baik di dalam saluran cernayang memang dibutuhkan,” tandas Saptawati.
Anak yang mengalami alergi, lanjut Saptawati, bukan sekadar ditentukan oleh faktor genetika atau keturunan saja, tapi juga kemungkinan besar dapat disebabkan oleh lahir dengan cara bedah caesar atau anak kurang konsumsi ASI setelah dilahirkan.
“Memang ada hal-hal tertentu dengan alasan medis yang membuat seorang ibu tak bisa melahirkan normal dan tak dapat memberikan ASI secara maksimal kepada bayinya.”
Namun di sisi lain, kata Saptawati, ASI mengandung bakteri baik atau probiotik jenis L reuteri , yang berdasarkan sejumlah penelitian terbukti mampu meningkatkan kekebalan tubuh dan mendukung kesehatan saluran cerna si kecil.
“Dengan saluran cerna yang sehat, anak akan mampu menyerap gizi dengan baik dan memiliki tumbuh kembang yang optimal.” Lantas, bagaimana jika si kecil sudah tumbuh lebih besar, sementara saat bayi anak kurang konsumsi ASI yang mengandung banyak bakteri baik untuk tubuh?
Pada anak usia lebih dari 2 tahun yang telah lepas mendapatkan ASI, lanjut Saptawati, dapat tetap mendapatkan sumber bakteri baik untuk menyehatkan saluran cernanya. Di antaranya dengan mengonsumi minuman probiotik yang mengandung bakteri baik untuk tubuh.
“Anak di atas dua tahun sudah boleh mengonsumsi minuman probiotik yang ada di pasaran. Fungsinya tetap sama, untuk menambahkan bakteri-bakteri baik di dalam saluran cernayang memang dibutuhkan,” tandas Saptawati.