Kenali 6 Gejala Penis Bermasalah. Acapkali terdapat beberapa kondisi dan gejala yang menjadi kekhawatiran kaum pria mengenai kesehatan penisnya. Walau tidak semuanya kondisi yang tidak wajar berujung pada kondisi yang berbahaya, tetap saja perubahan kondisi sedikit dari penis yang dinilai kewajaran perlu diwaspadai. Berikut adalah
Gejala-gejala Penis Bermasalah Harus diwasapadai
1. Perdarahan saat berkemih atau ejakulasi
Jika Anda mengalami kondisi ini, bisa jadi merupakan sebuah gejala dari infeksi saluran kemih ataupun gangguan prostat. Meskipun demikian, gejala ini merupakan indikasi yang pantas disepelekan. Segera periksa ke dokter, atau lebih jauh dokter spesialis bedah urologi.
2. Benjolan, Kutil, Lesi Kulit atau Kemerahan pada Penis atau Area Genital
Penis bermasalahBila Anda menemukan kutil, luka, atau sekedar bercak kemerahan di penis atau sekitar area genital Anda, besar kemungkinan Anda mengalami gejala penyakit infeksi menular seks.
Terlebih lagi jika Anda merasakan gejala ini ketika belum lama melakukan aktivitas seksual tanpa pengaman.
Benjolan atau bintik. Terutama di area-area yang terkait dengan aktivitas hubungan seksual, seperti di daerah kemaluan, mulut dan rongga mulut, dubur/anus. Benjolan tersebut dapat berupa jengger ayam di daerah sekitar dubur atau kemaluan, pembesaran kelenjar getah bening biasanya di daerah lipat paha atau bintik-bintik berair seperti cacar air di daerah kemaluan atau mulut.
Pada infeksi HIV, mulanya biasanya disertai dengan gejala seperti flu biasa kemudian dapat sembuh sendiri, sehingga perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi virus HIV. Mereka yang memiliki perilaku aktivitas seksual yang berbahaya sebaiknya memeriksakan status HIVnya ke dokter.
Penanganan IMS ini sebenarnya harus segera, supaya infeksi yang terjadi tidak naik ke organ reproduksi atas dan menyebabkan ketidaksuburan atau dalam kasus HIV, menyebabkan kematian.
3. Penis yang membengkok (kurvatura penis) tidak wajar
Jika Anda mengalami kondisi ini, bisa jadi merupakan sebuah gejala dari infeksi saluran kemih ataupun gangguan prostat. Meskipun demikian, gejala ini merupakan indikasi yang pantas disepelekan. Segera periksa ke dokter, atau lebih jauh dokter spesialis bedah urologi.
2. Benjolan, Kutil, Lesi Kulit atau Kemerahan pada Penis atau Area Genital
Penis bermasalahBila Anda menemukan kutil, luka, atau sekedar bercak kemerahan di penis atau sekitar area genital Anda, besar kemungkinan Anda mengalami gejala penyakit infeksi menular seks.
Terlebih lagi jika Anda merasakan gejala ini ketika belum lama melakukan aktivitas seksual tanpa pengaman.
Benjolan atau bintik. Terutama di area-area yang terkait dengan aktivitas hubungan seksual, seperti di daerah kemaluan, mulut dan rongga mulut, dubur/anus. Benjolan tersebut dapat berupa jengger ayam di daerah sekitar dubur atau kemaluan, pembesaran kelenjar getah bening biasanya di daerah lipat paha atau bintik-bintik berair seperti cacar air di daerah kemaluan atau mulut.
Pada infeksi HIV, mulanya biasanya disertai dengan gejala seperti flu biasa kemudian dapat sembuh sendiri, sehingga perlu pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi virus HIV. Mereka yang memiliki perilaku aktivitas seksual yang berbahaya sebaiknya memeriksakan status HIVnya ke dokter.
Penanganan IMS ini sebenarnya harus segera, supaya infeksi yang terjadi tidak naik ke organ reproduksi atas dan menyebabkan ketidaksuburan atau dalam kasus HIV, menyebabkan kematian.
3. Penis yang membengkok (kurvatura penis) tidak wajar
Penis bengkokTidak wajar yang dimaksud disini adalah diluar kewajaran penis Anda biasanya, contohnya jika ada perubahan arah lengkungan. Sejatinya penis yang membengkok adalah wajar dan sangat normal dan difaktori genetik (turunan).
Namun pantas diwaspadai jika terdapat kondisi membengkok diluar kewajaran yang menyebabkan nyeri dan menganggu aktivitas seksual. Kuravatura penis (penis membengkok) bisa disebabkan karena terjadinya benturan, aktivitas seks tidak normal (kasar, diluar kebiasaan).
Ataupun bisa juga disebabkan benturan hebat, seperti benturan (trauma) ketika olahraga dan lainnya. Konsultasikan hal ini ke dokter jika sudah mengganggu aktivitas buang air kecil dan seks.
Penis yang bengkok tentu menimbulkan kekhawatiran pada kaum pria. Normalnya, penis memang sedikit bengkok. Namun, ada keadaan yang membuat penis bengkok dengan derajat bervariasi baik ke atas-bawah, maupun kiri-kanan. Keadaan ini disebut dengan Peyronie’s Disease.
Peyronie's Diesase merupakan keadaan terbentuknya lapisan jaringan fibrosa parut (plak) yang keras di bawah kulit pada bagian atas atau bawah penis. Ketika penis mengalami ereksi, jaringan parut tersebut menarik bagian penis tersebut sehingga terbentuk penis yang bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri saat ereksi.
4. Rasa Terbakar Saat Berkemih
Gejala ini bisa menjad pertanda adanya infeksi penyakit menular seks. Sipilis, gonorrheae, Chlamydia, dan lainnya. Segera periksa ke dokter sebelum menjalar ke kondisi yang lebih fatal.
Gejala Sipilis
Akan timbul sekitar 3 minggu sampai 6 bulan setelah berhubungan intim / sex, umumnya ditandai dengan :
Namun pantas diwaspadai jika terdapat kondisi membengkok diluar kewajaran yang menyebabkan nyeri dan menganggu aktivitas seksual. Kuravatura penis (penis membengkok) bisa disebabkan karena terjadinya benturan, aktivitas seks tidak normal (kasar, diluar kebiasaan).
Ataupun bisa juga disebabkan benturan hebat, seperti benturan (trauma) ketika olahraga dan lainnya. Konsultasikan hal ini ke dokter jika sudah mengganggu aktivitas buang air kecil dan seks.
Penis yang bengkok tentu menimbulkan kekhawatiran pada kaum pria. Normalnya, penis memang sedikit bengkok. Namun, ada keadaan yang membuat penis bengkok dengan derajat bervariasi baik ke atas-bawah, maupun kiri-kanan. Keadaan ini disebut dengan Peyronie’s Disease.
Peyronie's Diesase merupakan keadaan terbentuknya lapisan jaringan fibrosa parut (plak) yang keras di bawah kulit pada bagian atas atau bawah penis. Ketika penis mengalami ereksi, jaringan parut tersebut menarik bagian penis tersebut sehingga terbentuk penis yang bengkok. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri saat ereksi.
4. Rasa Terbakar Saat Berkemih
Gejala ini bisa menjad pertanda adanya infeksi penyakit menular seks. Sipilis, gonorrheae, Chlamydia, dan lainnya. Segera periksa ke dokter sebelum menjalar ke kondisi yang lebih fatal.
Gejala Sipilis
Akan timbul sekitar 3 minggu sampai 6 bulan setelah berhubungan intim / sex, umumnya ditandai dengan :
- Timbul benjolan dan luka di sekitar alat kelamin
Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit Dalam beberapa minggu luka akan hilang, namun justru bakteri akan menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang juga, dan virus akan menyerang bagian tubuh lain - Terkadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti gejala flu
- Muncul bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan intim/ sex
Gejala Gonore
Masa inkubasi gonorrhea sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala.
Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Selanjutnya, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar sekret kental berwarna keruh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah. Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan sekret semakin kental dan keruh. Selain itu terdapat nyeri pada waktu ereksi dan terkadang terdapat pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.
Pada wanita, gejala, kalaupun ada, dapat sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Sebanyak 30%-60% wanita penderita gonore tidak memberikan gejala. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Selain itu, terdapat sekret kental dan keruh yang keluar dari vagina.
Gejala chlamydia pada laki-laki:
Masa inkubasi gonorrhea sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala.
Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Selanjutnya, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar sekret kental berwarna keruh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah. Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan sekret semakin kental dan keruh. Selain itu terdapat nyeri pada waktu ereksi dan terkadang terdapat pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.
Pada wanita, gejala, kalaupun ada, dapat sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Sebanyak 30%-60% wanita penderita gonore tidak memberikan gejala. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah. Selain itu, terdapat sekret kental dan keruh yang keluar dari vagina.
Gejala chlamydia pada laki-laki:
- Keluarnya cairan atau sekret yang jernih atau keruh dari ujung penis
- Nyeri berkemih
- Rasa panas dan gatal pada ujung penis
- Nyeri dan pembengkakan di sekitar testis
Jika tidak diobati, infeksi chlamydia dapat menyebabkan radang panggul pada perempuan yang dapat berujung dengan kerusakan pada tuba falopii (saluran yang menghubungkan indung telur dan rahim) atau menyebabkan ketidaksuburan. Selain itu, infeksi ini juga dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan menyebabkan kelahiran prematur serta infeksi pada bayi baru lahir (infeksi mata atau radang paru-paru). Sedangkan pada laki-laki, dapat timbul komplikasi seperti infeksi testis atau rektum.
5. Keluarnya Cairan yang Abnormal dari Penis
penis kelainan penyakitGejala satu ini juga merupakan gejala dari infeksi penyakit menular seks. Cairan yang diluar kewajaran biasanya hadir berupa nanah, cairan kuning, atau berwarna yang diluar kewajaran dan acapkali mengeluarkan aroma tidak sedap.
Kondisi ini tidak dapat diremehkan dan harus ditangani segera. Oleh karena itu ada 3 hal yang harus segera dilakukan:
5. Keluarnya Cairan yang Abnormal dari Penis
penis kelainan penyakitGejala satu ini juga merupakan gejala dari infeksi penyakit menular seks. Cairan yang diluar kewajaran biasanya hadir berupa nanah, cairan kuning, atau berwarna yang diluar kewajaran dan acapkali mengeluarkan aroma tidak sedap.
Kondisi ini tidak dapat diremehkan dan harus ditangani segera. Oleh karena itu ada 3 hal yang harus segera dilakukan:
- Segera mencari pertolongan medis. Jangan bertanya pada teman atau diobati sendiri dengan dosis dan aturan pakai yang salah karena nanti dapat menyebabkan penyakit lebih parah dan harus diobati dengan obat yang lebih kuat.
- Jujur dengan dokter. Terbuka mengenai riwayat aktivitas seksual dengan segera kepada dokter agar dokter dapat segera menelusuri penyebab masalah kesehatan dan dapat memberikan pengobatan yang tepat.
- Terbuka dengan pasangan. Pada saat pengobatan perlu jujur dengan pasangan, karena partner seksual juga perlu diobati agar tidak terjadi infeksi berulang. Selain itu, hal ini menyangkut pantangan saat pengobatan yaitu tidak boleh berhubungan sama sekali selama pengobatan
6. Nyeri Hebat pada Penis
Penis sangat berpotensi mengalami cedera, sekalipun tidak dalam kondisi ereksi (keras). Salah satu gejala penis yang mengalami trauma adalah nyeri hebat, Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah dirasa mengganggu.
Segeralah lakukan konsultasi ke dokter atau pun lakukan kunjungan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan penuh jika mengalami beberapa kondisi yang dipaparkan diatas, guna mencegah risiko yang lebih fatal.
Penis sangat berpotensi mengalami cedera, sekalipun tidak dalam kondisi ereksi (keras). Salah satu gejala penis yang mengalami trauma adalah nyeri hebat, Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah dirasa mengganggu.
Segeralah lakukan konsultasi ke dokter atau pun lakukan kunjungan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan penuh jika mengalami beberapa kondisi yang dipaparkan diatas, guna mencegah risiko yang lebih fatal.