Blog Referensi Untuk Anda Yang Sedang Mencari Informasi Seputar Kesehatan, Pengobatan Update Setiap Harinya

Saturday, December 13, 2014
Berlangganan

Bocoran: Tips Membaca Hasil Laboratorium

Tips Membaca Hasil LaboratoriumAnda baru saja direkomendasikan oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium. Tapi begitu hasilnya keluar berupa print-out, bingungnya setengah mati.
Jangankan untuk mengerti, untuk mengetahui satu istilah kata pun saja dalam lembaran tersebut sering juga kita dibuat pusing, yang notabene, hasil laboratorium tidak melulu dijelaskan oleh operator atau penyerah dokumen hasil lab. 
Padahal, akan sangat indah jika kita sudah berbekal informasi sebelum menyerahkan hasil lab ke dokter kembali.
Pasalnya, akan sangat berguna setiap Anda melakukan pemeriksaan darah untuk general check-up, ataupun ketika kerabat Anda melakukan pemeriksaan darah. Namun tetap saja, berbagai parameter laboratorium dalam lembaran hasil lab mungkin terkesan asing.
Namun tidak perlu khawatir, dalam artikel kali ini yuk kita kenali beberapa parameter dasar laboratorium yang cukup umum diperiksa.
Tips Membaca Hasil Laboratorium
Berikut Bagaimana cara membaca hasil laboratorium

1. Cara Membaca Darah Perifer Lengkap
Hemoglobin (Hb): nilai normal 14,0-16,0 g/dl. Hb yang rendah dapat menunjukkan anemia atau sel darah merah rendah. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, misalkan kekurangan zat besi, penyakit ginjal kronik atau terjadi perdarahan akut.
Leukosit: nilai normal 5,000-10,000 /µL. Leukosit yang tinggi menunjukkan adanya infeksi dalam tubuh. Namun nilai yang sangat tinggi (bisa sampai diatas 50,000) bisa jadi pertanda keganasan sel darah putih.
Trombosit: nilai normal 150,000-400,000/µL. Kelainan trombosit yang umumnya ditemui adalah nilai trombosit yang rendah. Salah satu penyakit infeksi tropik yang menyebabkan trombosit yang rendah adalah demam berdarah.
Lalu bagaimana untuk istilah SGOT/SGPT

2. Cara Membaca SGOT/SGPT
SGOT: nilai normal 5-34 U/L
SGPT: nilai normal 0-55U/L
Kedua parameter ini merupakan pertanda peradangan pada organ hati. Kenaikan fungsi hati ini dapat diakibatkan oleh berbagai penyebab, salah satunya adalah infeksi hati yang umum dikenal dengan istilah Hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang dapat diakibatkan oleh infeksi virus hepatitis, penggunaan alkohol atau akibat efek penggunaan obat tertentu.
Lalu apa yang dimaksud dengan 'kreatin'?

3. Cara Membaca Ureum/Kreatinin
Ureum: nilai normal 19-44 mg/dL
Kreatinin: nilai normal 0,70-1,30 mg/dL
Ureum dan Kreatinin merupakan pertanda fungsi ginjal. Seorang dengan penyakit ginjal akan memiliki peningkatan nilai ureum dan kreatinin. Nilai ini merupakan perwakilan kemampuan filtrasi ginjal pada tubuh manusia.
Lalu bagaimana cara menilai albumin? Apa pula itu albumin?

4. Cara Membaca Albumin/Globulin
Albumin: nilai normal 3,8-5,0 gr%
Globulin: nilai normal 2,3-3,2 gr%
Albumin dan Globulin merupakan protein dalam tubuh. Protein albumin yang rendah dalam tubuh bisa merupakan pertanda berbagai penyakit. Penyakit hati dapat menyebabkan penurunan produksi protein sehingga albumin dapat mengalami penurunan. Selain itu, gangguan ginjal juga dapat menyebabkan penurunan albumin karena protein tidak dapat ditahan oleh ginjal sehingga terbuang bersama air kencing.
Kemudian apa yang bisa dibaca dari hasil gula darah?

5. Cara Membaca Gula Darah Sewaktu (GDS)
GDS: nilai normal <140 mg/dL
Gula darah merupakan salah satu parameter yang cukup umum diperiksa. Sebagai skrining awal untuk mendeteksi penyakit gula darah atau dikenal dengan nama Diabetes Mellitus. GDS yang tinggi tidak serta merta menjadikan anda penderita diabetes. Nilai yang tinggi perlu ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lain seperti Gula darah 2 jam setelah makan atau pemeriksaan HbA1c.
Perlu Anda ketahui bahwa referensi nilai normal bisa bervariasi tergantung laboratorium yang Anda gunakan. Selain itu, jika Anda memiliki hasil laboratorium diluar nilai normal, bukan berarti Anda langsung dapat divonis menderita penyakit tertentu. Diagnosis sebuah penyakit selalu ditegakkan melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik oleh seorang dokter.